4 Asupan Super untuk Melawan Penyakit




Makanan dengan kandungan antioksidan yang tinggi memang sudah dipercaya mampu menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung. Tapi, jangan selalu identikan antioksidan dengan blueberries dan anggur merah saja. Sebab, kini hadir 4 makan “super antioksidan” lain yang jarang kita jadikan pilihan.


1. Pasta dari gandum utuh.

Pilihlah pasta dengan mendaftarkan gandum utuh sebagai bahan utamanya. Mengapa? Dalam studi yang dilakukan Joe Vinson, PhD, seorang ahli analisis kimia yang khusus mengukur kadar antioksidan dalam makanan dari University of Scranton, menemukkan pasta versi gandum utuh ternyata memiliki kadar antioksidan 3 kali lebih tinggi dibanding dengan pasta jenis enriched ataupun refined.

Banyak studi epidemiologi yang menunjukkan pengonsumsian gandum utuh mampu menurunkan risiko penyakit jantung. Mungkin awalnya kita berpikir seratlah yang bertugas “menyapu” kolesterol, tapi ternyata polyphenol dalam gandum utuh yang lebih banyak memberikan dampak positif bagi tekanan darah dan kesehatan jantung kita. Konsentrasi antioksidan dalam tepung gandum utuh yang dipakai untuk membuat pasta sebanding dengan yang ditemukan pada buah dan sayuran.

2. Telur.

Walaupun telur memiliki konsentrasi antioksidan lutein (pelindung mata kita dari degenerasi macula dan katarak) yang jauh lebih rendah dibanding bayam. Namun, para penetliti dari Jean Mayer USDA Human Nutrition Research Center on Aging di Tufts University menyatakan kandungan lutein dalam kuning telur lebih mudah meresap dibandingkan yang ada pada bayam. Mungkin karena lemak pada kuning telur mampu membantu tubuh kita memproses antioksidan dengan lebih baik.

Meskipun dalam satu butir telur hanya ditemukan sekitar 5% kadar lutein atau sebanding dengan 7,5 gram bayam, tapi telur mampu menyerap 3 kali lebih efektif, jelas Elizabeth Johnson, PhD, yang ikut terlibat dalam penelitian di Tufts. Bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya memang tetap menjadi sumber terbaik, namun telur merupakan cara paling mudah untuk mendapatkan lutein lebih banyak.

3. Yogurt

Pecinta yogurt? Jika iya, berbahagialah. Sebab, cukup dengan mengonsumsi secangkir plain yogurt rendah lemak, kita sudah mampu mendapatkan 25% dari kebutuhan riboflavin harian kita atau sama dengan 30 gram bayam yang direbus. Walaupun, riboflavin bukan termasuk antioksidan, vitamin B ini merupakan zat penting dalam mendukung aktivitas antioksidan.

Tanpa adanya riboflavin, antioksidan glutathione yang memang sudah terdapat di sel kita, tidak akan mampu menghancurkan radikal bebas sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker dan penyakit kronis lainnya.

4. Minyak kanola.

Maret Traber, PhD dari Linus Pauling Institute di Oregon State University, menyatakan kanola sebagai minyak kesehatan jantung yang kaya akan kandungan antioksidan alphatocopherol.

Alphatocopherol merupakan satu diantara 8 antioksidan di dalam vitamin E yang mampu menjaga lemak dalam kolesterol LDL atau kolesterol jahat dari melakukan oksidasi dan membentuk radikal bebas, serta berpotensial menjadi pemicu penyakit kardiovaskular dan penyakit kronis lainnya.

sumber : Prevention